Saturday 11 December 2010

Analogi mutiara

Inget sms beberapa bulan yang lalu.. Isinya gini:
"Jika engkau merasa bahwa segala sesuatudi sekitarmu gelap dan pekat, tidakkah kamu curiga bahwa engkaulah yang dikirimkan Allah untuk menjadi cahaya bagi mereka. Berhentilah mengeluhkan kegelapan itu, sebab sinarmulah yang sedang mereka nantikan. Maka, BERKILAULAH.."

huaaa! kata-kata yang indah dan memberi motivasi. Yaaa, setidaknya cukup untuk mengembalikan kembali semangat untuk terus berusaha untuk berubah menjadi lebih baik. Meskipun proses perubahan itu sangat melelahkan dan menyakitkan. huuft.

Saat selesai membaca SMS tersebut, saya langsung terpikat dengan kata-kata BERKILAU. Langsung saja saya search di mbah google apa sih berkilau dan ini hasilnya:


Kilauan merupakan faktor terpenting dalam penentuan kualitas suatu mutiara. Kilauan merupakan kemampuan mutiara untuk memantulkan kembali sinar yang mengenai permukaan mutiara. Kilauan muncul sebagai perpaduan dari 2 hal yaitu brilliance/kejernihan (cara permukaan memantulkan cahaya) dan inner glow (pantulan cahaya dari dalam). Derajat kilauan suatu mutiara ini berkaitan dengan keberadaan lapisan nacre, yang merupakan kandungan alamiah yang dikeluarkan kerang mutiara di dalam melindungi inti. Semakin tebal nacre yang dihasilkan, maka mutiara yang dihasilkan akan lebih berkilau. Tingkatan dalam penilaian kilauan mutiara adalah : tinggi, sedang, dan rendah.

Mutiara dengan kilauan yang tinggi akan menghasilkan kilauan yang terang dan mempunyai pancaran cahaya yang kuat sehingga dapat memantulkan obyek didekatnya dengan jelas. Biasanya mutiara dengan derajat kilauan yang tinggi memiliki lapisan nacre yang tebal, namun bukan berarti bahwa nacre tebal pasti memiliki kilauan yang terang. Hal ini terjadi akibat ketidaksempurnaan genetik pada beberapa oyster yang tidak memungkinkan dapat membentuk nacre yang sempurna. Sementara untuk mutiara dengan kualitas kilauan yang rendah, biasanya tampak terlalu pucat atau terlalu suram atau terlalu berkapur, dan biasanya hanya memiliki nacre yang cenderung tipis. (www.kaskus.us)

Dasyat sekali kata BERKILAU ini.
Menjadi berkilau memang hal yang indah.

Gara-gara kata berkilau, saya teringat tentang mutiara.
Coba kita lihat proses mutiara itu bisa berkilau dengan indah.

Proses pembuatan mutiara alami
Tahap-tahap perkembangan mutiara sangat mengagumkan. Mutiara umumnya dihasilkan oleh “tiram mutiara,” yang terdiri dari berbagai jenis. Cangkang tiram cukup keras. Cangkang luar tiram terbuat dari kalsium karbonat, sangat sulit dibuka, sehingga dapat menghalangi sebagian besar musuh-musuh mereka. Kalsium karbonat juga memainkan peran penting di dalam proses pembentukan mutiara oleh tiram.

Tiram merasa terganggu bila pasir, kerikil, atau organisme parasit yang berbahaya masuk ke dalamnya. Dalam situasi yang sedemikian, tiram mengisolasi tamu yang tak diundang tersebut, sebagai cara perlindungan, dan mulai melapisinya dengan kulit mutiara. Proses pelapisan ini adalah tahap pertama pembentukan mutiara. Partikel asing yang memasuki tiram berfungsi sebagai inti dari pembentukan mutiara. Selama bertahun-tahun, permukaan zat inti ini akan terlapisi oleh lapisan kalsium karbonat yang terbentuk satu di atas yang lain.

Bagaimana kulit mutiara di dalam tiram dibuat? Ada dua bahan pokok yang membentuk kulit mutiara di antara lapisan-lapisan jaringan dalam tiram. Pada satu lapisan ada mineral yang disebut “aragonite,” yang mengandung kalsium karbonat; di lapisan yang lain ada zat perekat “conchiolin,” yang menahan aragonite di dalam mutiara. Karena aragonite merupakan zat yang setengah tembus cahaya, zat ini menjadikan mutiara tampak bersinar.24 Tentu saja orang akan terpancing untuk bertanya bagaimana mungkin kedua zat ini dihasilkan oleh tiram (gabungan dari cangkang dan daging yang bahkan tidak mempunyai otak); bahwa kedua zat ini kemudian bergabung dan, dengan cara melapisi butiran debu belaka, dapat membentuk benda yang sedemikian indah seperti mutiara. Mutiara yang sebenarnya dihasilkan oleh tiram sebagai suatu cara perlindungan, ternyata menjadi perhiasan yang indah bagi manusia.(www.harunyahya.com)

"Tiram merasa terganggu bila pasir, kerikil, atau organisme parasit yang berbahaya masuk ke dalamnya. Dalam situasi yang sedemikian, tiram mengisolasi tamu yang tak diundang tersebut, sebagai cara perlindungan, dan mulai melapisinya dengan kulit mutiara"


Mutiara dan Kilauannya yang cantik itu ternyata berasal dari proses yang tidak mengenakkan. Benda-benda asing yang membuat tiram menrasa terganggu itu justru malah menjadi faktor utama yang menyebabkan mutiara terbentuk dan memiliki kilauan. Bayangkan jika tidak ada benda asing yang masuk,kemungkinan terbentuknya mutiara sangatlah kecil.

Ayo kita analogikan dengan kehidupan kita.
Menjadi pribadi yang berkilau seperti mutiara pastilah sangat diidam-idamkan. Butuh benda-benda asing yang masuk untuk mengganggu rasa nyaman kita. Karena ketika benda-benda itu datang, seperti layaknya mutiara, diri kita akan mengeluarkan serangkaian jurus jitu untuk menyelesaikan gangguan dari benda asing itu. Butuh begitu banyak gangguan benda asing agar kita bisa menjadi pribadi yang benar-benar berkilau.

hemh,

No comments:

Post a Comment